Otak manusia tampak begitu mempesona dengan jutaan kumparan yang berkerlip membentuk pola tertentu, pola yang penuh arti dan tak kunjung diam, terdiri dari perubahan-perubahan yang harmoni dari pola-pola yang lebih kecil. Bagai galaksi Bimasakti memasuki suatu kosmik yang berdansa. -Sir Charles Sherrington-
Minggu, 17 April 2011
dunia dalam lukisan
Dunia Dalam Lukisan
Pelukis,,
Aku melukiskan raut wajahnya..
Garis wajahnya samar namun lembut terlukis dalam bayanganku
Malam menjelang, kelam membentang
Pelukis, dia dan lukisannya…
Melukis laut, langit, matahari, bulan dan bintang
Warnanya setengah pudar, karena sisanya berpendar di cahaya matamu
Duniamu terlukis dalam duniaku
Terlukis dalam lukisan laut dan langit
Lukisan berikutnya adalah tentang dia dan aku..
Pelukis berkontemplasi….
Memandang kanvas putih
Cat minyak yang tertuang diatas palet
Apa yang hendak kau lukis diatasnya, pelukis?
Cat minyak itu adalah tumpahan perasaanku
Kuasnya adalah pikiranku
Warna yang selalu ku torehkan adalah warna yang abstrak
Karena tak satupun komponen warna yang bisa mewakili perasaanku
Pelukis, lukisan dan warnanya…
Dan pelukis pun tetap meninggalkan kanvasnya tetap putih,
Membiarkan kanvas putih itu tetap menjadi putih bersih
Kanvas putih yang kosong ditopang kayu berdiri diantara pesisir dan angin
“Aku tak tega mewarnainya, sekalipun aku bisa mewarnainya dengan warna pelangi yang agung, tapi aku lebih memilih kanvas itu tetap putih bersih..karena aku tak ingin merusak kesuciannya.."
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar