Kamis, 29 Juli 2010

mesti idealis atau realis??

ok, berhubung gw tdk sedang dirasuki jiwa penyair dan Kahlil Gibran wanna be(imitasinya kali) yg tersembunyi dlm diri gw sedang dlm posisi resesif..
gw tulis pake bahasa sehari2 aja..lagi niat gw cuma just write aja..

one two three gooo....*priiiit (apaan sih gw gazebo bgd,maklum sedang labil -__-)
langsung aja :


huff...
lagi-lagi menyalahi logika
ada saatnya kekuatan logika lebih kuat daripada imajinasi..

di awal gw sempat menduga semua kemungkinan logis yg akan terjadi kalau gw bener-bener memutuskan hal itu..
termasuk yang terjadi sekarang..udah masuk ke dalam skenario yg gw perhitungkan..

gw selalu melihat realita yg mungkin terjadi sebelum gw mulai berimajinasi setinggi-tingginya...kalau prospeknya memungkinkan dan risikonya terbatas, gw memberanikan diri untuk masuk ke dunia imajinasi tertinggi gw dan menulis apa yg ingin gw tulis..tdk sekedar puisi atau syair..tapi sebuah bahasa yg mengharmonikan dunia dlm terjemahan kata-kata yg implisit, abstrak namun memiliki sejuta makna di dalamnya...

saya hanya menganalogkan isi dunia ke dalam imajinasi dengan pikiran yg tdk terbatas,,imajinasi itu menyenangkan krn tdk perlu dibatasi constraint dan prosedur dan dikotak-kotakkan oleh hukum dan kaedah yg ada di dunia nyata..semuanya bebas , lepas tdk seperti ilmu prosedur dan tata cara yg ada di dunia nyata yg tdk boleh ini dan itu..semua mesti tunduk dalam satu aturan..


lagipula otak saya jg bkn ensiklopedia apalagi google..tempat gudang fakta, dmn semua query atau istilah-istilah bidang tertentu harus saya hapalkan dan dimasukkan ke otak..

kalau sedang penat-penatnya, gw akan mulai berimajinasi atau mencari hal-hal yg bs menopang imajinasi gw apapun itu..di sinilah, sisi idealisme gw mulai bekerja menstimulasi kekuatan pikiran utk persistent dan ngotot melakukan keinginan gw sampai itu tercapai tanpa peduli kenyataan atau kata-kata sumbang orang di luar yg mengatakan "tidak mungkin" atau "tidak pernah akan bisa kamu menyelesaikannya"..

tp toh semua itu gak ngepek, entah knp klo rasa idealis gw udah keluar gw jd main tabrak constraint sembarangan..haha,sepertinya gw menyalahi rumusan yg dibatasi oleh nominal dan variabel xp


hmm,,sebenernya gw jd bingung gw ini tipe realistis atau idealis..
di satu sisi gw gak terlalu byk berharap oleh sesuatu yg kiranya tdk mungkin dicapai,,dan sisi pesimis gw keluar..gw jd memandang segala sesuatu dr kacamata yg negatif2nya aja..
tp klo idealisnya udh keluar..hahaa semboyan "impossible is nothing" bersemayam..

mungkin lebih baik, gw punya keduanya..gw gak mau menyalahi realita dgn imajinasi..
tp juga untuk berhenti berimajinasi karena terhambat realita, adl sesuatu hal yg salah..
krn biar bagaimanapun tiap orang harus bermimpi dan jgn sampai kita dikendalikan oleh kenyataan utk berhenti berimajinasi dan mencapai cita-cita kita..

seburuk apapun kenyataan yg terjadi sekarang, bukan berarti seluruh harapan jd sirna, bukan berarti mimpi telah pudar, bukan berarti seluruh cita2 jd akan berakhir krn terbentur satu kenyataan..
dlm mencapai sesuatu itu kenyataan jgn dijadikan batu sandungan yg membuat km terjatuh ke tanah dan berhenti berlari karena luka di kakimu..
kerikil yg menyebakan org terjatuh lalu terluka di sekujur tubuhnya itu banyak, tapi Tuhan tak lupa menciptakan sel darah putih yg akan menutup luka kita dan menjadi sistem kekebalan tubuh, dgn jumlah yg jauh lebih banyak dibanding dengan kerikil-kerikil yg melukaimu itu..iya,,saya percaya itu..


dan kalau mimpi awalmu yg sudah dibangun dgn susah payah harus hancur dalam serpih-serpih puing...diguncangkan oleh kenyataan pahit 9 skala Richter (lebai)...

kamu masih bisa menciptakan mimpi-mimpi lainmu dgn kekuatan pikiranmu bukan??satu kenyataan yg pahit tdk menjadikan seluruh hidup seseorang menjadi berakhir, kamu mesti ingat itu, masih ada harapan bagi mereka yg percaya keajaiban :')
bukankah kesedihan itu terkadang diperlukan utk lebih memaknai apa itu kebahagiaan?? bukankah kesuksesan setelah menempuh sejuta kegagalan adalah suatu pencapaian tak terhingga...

iya..karena aku ingin merasakan kebahagiaan dan kesuksesan itu, makanya aku harus melewati dulu fase-fase kesedihan dan kegagalan..
mungkin itu bakal jd fase yg tdk enak buat gw, seperti fase ulat sebelum menjadi kupu2 ataupun hujan badai sebelum kemunculan pelangi..
tapi kalo semua itu bs berakhir baik dan indah,,mengapa itu tdk diteruskan..
bertahan sedikit lagi pi, jgn mau dikalahkan oleh waktu,,penyelamat diri kamu ya kamu sendiri, bukan orang lain..
semua kendali waktu yg akan kamu habiskan ada di tanganmu, jadi lakukanlah yg terbaik sebisamu tanpa lupa berdoa..pikiran yg mengendalikan outputmu, bukan output yg mengendalikan pikiranmu...makanya klo pikiranmu negatif, output yg keluar jg negatif dan kacaulah segalanya..


huuuft...jgn sedih lg ya pi..hidupmu terus berjalan tuh..biarpun lo agak melankolis tp jgn berlarut2 jg lah..hehee

(* tujuan saya menulis kali ini, selain memotivasi diri yg rada2 suka labil, jg mengikuti kt2 psikolog bhw org bs kena gangguan mental klo bicara krg dr 100 kata per hari, nah berhubung saya jarang ngomong (lagian kasian org yg dengerin celotehan saya) makanya saya tulis aja di blog..jd sekali lg,no offense ye klo ada yg baca..)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar